SEMARANG – Pembangunan MCK Komunal Biru Bahari di RW 15 Kelurahan Tanjung Mas Kota Semarang mendapat apresiasi dari berbagai pihak. Apresiasi ini ditujukan pertama kepada warga RW 15 yang mampu menggalang solidaritas dan kesadaran bersama untuk menuntaskan permasalahan Buang Air Besar Sembarangan (BABS). Problem BABS ini sudah menjadi problem klasik warga selama bertahun-tahun. Dengan adanya MCK Komunal ini, warga tidak akan repot ketika harus buang hajat saat rob melanda Tambaklorok. “Akhirnya ada wujud nyata dukungan berbagai pihak untuk memberi solusi pada masyarakat. Kita patut bersyukur atas kerja sama dan perhatian terhadap kesehatan, serta kebersihan lingkungan masyarakat,” ujar Ketua RW 15 Kelurahan Tanjung Mas Slamet Riyanto. Kedua, lewat serangkaian penyuluhan dari pihak Kelurahan Tanjung Mas yang dimotori Lurah Margo Haryadi, serta dukungan penuh penyuluh kesehatan di bawah arahan Kepala Puskesmas Bandarharjo dr Nurhayati.
MCK Biru Bahari ini sejatinya merupakan wujud nyata program pemberdayaan dan pendampingan warga nelayan yang dilakukan LPUBTN KAS bekerja sama dengan lembaga BUGI Jerman. Program pembangunan ini sudah dirancang sejak 2018 dan baru selesai terbangun pada Oktober 2020 lalu. Selain pembangunan fasilitas MCK Komunal, di dalam kompleks MCK seluas kurang lebih 200 meter persegi ini, dibangun pula taman pangan keluarga yang berisi beragam sayuran organik yang tahan cuaca pesisir, serta sistem biogas yang mampu menghidupkan 5 kompor warga berkapasitas besar. Dalam penataan dan pengembangannya LPUBTN juga didukung mahasiswa KKU-KKN dan dosen UNIKA Soegijapranata Semarang.
Dari segala kemanfaatan ini, diharapkan warga semakin bergiat menjaga ketahanan pangan keluarga, meningkatkan produktivitas UMKM olahan hasil laut, dan menjaga kesehatan lingkungan dengan tidak BABS lagi. Harapan ini menjadi pesan pamungkas yang disampaikan Tim Khusus Gubernur Jateng Warsito Ellwein dan Kadis Lingkungan Hidup dan Kehutanan Jateng Widi Hartanto. (Army)