MM UNIKA – LPUBTN Berdayakan Sebelas UMKM Tambak Lorok

SEMARANG – LPUBTN bekerja sama dengan Magister Managemen (MM) Universitas Katholik (Unika) Soegijapranata menggelar kegiatan pemberdayaan dan pengembangan usaha di sebelas Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di kawasan Kampung Wisata Bahari Tambak Lorok Semarang pada Sabtu (2/3). LPUBTN di bawah koordinasi penggerak sosial nelayan Tambak Lorok, Petrus Puji Sarwono dan dibantu penggerak lainnya Joseph Army Sadhyoko, mengikuti proses pendampingan para mahasiswa Magister Managemen Unika ini, mulai dari proses persiapan, pelatihan, hingga penerjunan lapangan.

Proses pendampingan LPUBTN terhadap para penggerak lapangan dari para mahasiswa MM Unika angkatan 2017-2018 ini, disinergikan dengan pelaksanaan program tahunan pengembangan keterampilan sosial yang digagas pengelola Program Studi (Progdi) MM Unika. Program untuk tahun ini bertajuk “Soft Skill Development 2019”: Menumbuhkan Kepedulian melalui Sinergitas antara Kampus dengan Masyarakat. Sebelum para mahasiswa terjun ke lapangan untuk melakukan pemberdayaan, maka pengelola MM Unika memberikan bekal berupa pelatihan analisis sosial dan komunikasi terlebih dahulu. Pembekalan pelatihan ini dipandu oleh praktisi dan penggiat sosial asal Jakarta, Iskandar Helman. Adapun tempat pelaksanaan pembekalan ini, digelar di Griya Paseban Jalan Dr. Ismangil 18 A Bongsari, Kota Semarang pada Jumat (1/3).

Menurut Kaprogdi MM Unika, Dr. Agatha Ferijani, S. E., MS-HRM, kegiatan ini digelar setiap tahunnya guna meningkatkan kemampuan managerial ekonomi dan kepekaan sosial terhadap masyarakat. “Mahasiswa MM Unika diajak untuk mau ambil bagian dalam kehidupan sosial kemasyarakatan, serta mampu mengaplikasikan bekal keilmuaan yang mereka dapatkan di perkuliahan. Lebih dari itu tentu kita berharap ada sikap bijaksana dan peduli untuk berbuat sesuatu bagi masyarakat di sekitar mereka,” ungkap Feri dalam sambutannya. Dalam kegiatan ini, Feri didampingi sesama dosen pengelola MM Unika yakni Dra. Retno Yustini, M. Si.

Selain perubahan sikap dan keterlibatan, Petrus Puji Sarwono yang bertidak sebagai perwakilan LPUBTN, sekaligus koordinator pengawas lapangan bersama Joseph Army dalam program ini, juga menyoroti tujuan utama keterlibatan MM Unika dalam pemberdayaan LPUBTN ini. “Warga Tambak Lorok harus keluar dari managemen lingkaran setan, ketidakmampuan memenuhi tuntutan pasar, dan keterbatasan inovasi. Ubah pemikiran mereka yang selama ini bernalar pendek dengan pemberdayaan MM Unika yang berkesinambungan, sehingga muncul masyarakat yang bebas dari kemiskinan dan mencapai kesejahteraan hidup bersama,” ujar Puji yang juga terlibat dalam pengelolaan Kali Banger Semarang.

Aksi Pemberdayaan

Adapun UMKM yang menjadi sasaran pemberdayaan ini lebih didominasi UMKM berbasis pengolahan hasil laut. Sementara sisanya berupa UMKM yang fokus pada kerajinan tangan dan pengolahan tanaman obat-obatan herbal. UMKM tersebut tersebar di dua Rukun Warga (RW) Kelurahan Tanjung Mas, Kota Semarang, yakni RW 15 (Tambak Mulyo) dengan empat UMKM di bawah koordinasi Ketua PKK RW 15 Sri Wahyuni, dan RW 16 (Tambak Rejo) sebanyak tujuh UMKM di bawah koordinasi salah seorang pelaku UMKM Tambak Rejo, Nana.

Nana dan Sri Wahyuni yang ikut dalam pendampingan penerjunan lapangan, mengungkapkan harapan yang sama dengan kehadiran pendampingan MM Unika. Mereka semua ingin warga yang menghidupi keluarganya dari UMKM bisa berkembang mengikuti perkembangan zaman, dan mendapatkan kehidupan yang lebih layak dan makmur.

Untuk memperkuat proses pendampingan, maka para mahasiswa MM Unika menggelar diskusi khusus membahas rencana aksi pada akhir Maret ini di Ruang 5 Gedung Thomas Aquinas Lantai 4, Selasa (5/3). Rencana aksi ini sebagai bagian dari hasil penerjunan dan pengidentifikasiaan permasalahan yang telah didapatkan sebelumnya dari para pemilik UMKM. Ketua Panitia “Sof Skill Development 2019”, Liem Pamela Lukito mendorong tercapainya rencana pemberdayaan yang sinergis, integral, dan mampu menjawab kebutuhan prioritas UMKM. “Kami untuk sementara bersepakat dengan pengelola MM Unika, kemungkinan akan menggelar pelatihan membangun jaringan pemasaran produk UMKM berbasis online, melalui pembuatan peta lokasi Google dan website profil UMKM. Untuk pelaksanaan ini semua, kami butuh koordinasi lebih intens lagi, agar rencana aksi ini lebih matang dan terstruktur, baik pelaksanaan maupun pengawasannya,” ungkap Pamela. Dalam rencana aksi yang tersebut akan dilaporkan pula profil lengkap per UMKM, pemetaan permasalahan, dan dokumentasi kegiatan yang nantinya mampu menjadi bahan pertimbangan pemerintah Kota Semarang, bersama perangkat kelurahan dan kecamatan, serta dinas-dinas dan pihak swasta untuk menata pengembangan UMKM di kawasan Tambak Lorok Semarang. (Army)

IDENTIFIKASI MASALAH: Salah satu Mahasiswi MM Unika Dewi (kanan) sedang berbincang-bincang dengan pemilik UMKM olahan kerupuk rebon dan kerupuk terasi di RT 03 RW 15 Kelurahan Tanjung Mas Kota Semarang, Sunarni (kedua dari kiri), didampingi Ketua PKK RW 15 Sri Wahyuni (pertama dari kiri), guna mengidentifikasi permasalahan UMKM di Tambak Lorok Semarang, Sabtu (2/3). (Army)
FOTO BERSAMA: Seluruh Peserta, Pendamping, dan Pemateri Pelatihan “Soft Skill Development 2019” LPUBTN – MM Unika Soegijapranata berfoto bersama di Griya Paseban Semarang, Sabtu (2/3). (MM Unika)
GELAR DISKUSI: Para Peserta MM Unika dan Pendamping LPUBTN menggelar diskusi rencana aksi “Soft Skill Development 2019” di Ruang 5 Gedung Thomas Aquinas Unika Soegijapranata Lantai 4, Selasa (5/3). (Army)

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published.