SEMARANG – Sekolah Bantuan Hukum (SBH) Buruh digelar oleh Lembaga Pendamping Usaha Buruh Tani Nelayan Keuskupan Agung Semarang (LPUBTN KAS) bekerja sama dengan Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Semarang, dan Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia (KASBI) Jawa Tengah. Kegiatan pendidikan ini diperuntukan untuk para buruh se-Jawa Tengah yang melibatkan pula mahasiswa. Bertempat di Kantor LPUBTN KAS di Jalan Taman Srigunting nomor 10 Kota Lama Semarang, SBH digelar setiap akhir pekan di minggu kedua dan keempat, sejak 8 September 2019 hingga Februari 2020.
Adapun para peserta berjumlah 30 orang dengan didominasi para buruh. Peserta pada SBH edisi 2019 ini sengaja dibatasi oleh panitia, guna menjamin konsistensi kehadiran selama pendidikan, serta menjaring para buruh yang siap. “Kami melibatkan buruh dan mahasiswa, agar mereka dapat saling bekerja sama dalam perjuangan mencapai keadilan dan kesejahteraan sosial,” ujar Kepala SBH dan penggerak LPUBTN KAS bidang buruh Mulyono, Minggu (10/11). Mulyono yang juga menjabat Ketua KASBI Jawa Tengah ini menambahkan, bahwa dengan melibatkan mahasiswa dari beragam universitas dalam gerakan buruh untuk melatih kepekaan, dan kepedulian sosial terhadap ketimpangan hidup yang terjadi selama ini. Sementara untuk para buruh sendiri, SBH ini akan menjadi pelecut semangat untuk tetap setia memperjuangkan hak-hak buruh, menambah pengetahuan terkait dunia industri, dan memecahkan persoalan perburuhan aktual yang sering muncul di tempat mereka bekerja.
Pada akhir SBH setiap peserta akan mendapatkan sertifikat. Sertifikat lulus SBH ini akan menjadi bekal sebagai paralegal, ketika menghadapi permasalahan perburuhan di pabrik mereka. “Seluruh peserta benar-benar kami perketat soal kehadirannya selama proses pendidikan SBH ini. Harapannya mereka yang lulus siap menjadi pejuang-pejuang keadilan, di tengah tantangan dunia perburuhan yang semakin berat,” tutur Herdin Pardjoangan yang menjabat sebagai Kepala Divisi Buruh dan Masyarakat Urban YLBHI-LBH Semarang, sekaligus pemateri SBH 2019.
Ketua LPUBTN KAS Rm. Sugiarta, SJ bersama koordinator LPUBTN KAS Semarang Caecilia Isti Sumiwi, mengungkapkan proses perjalanan panjang pelaksanaan SBH 2019 yang tidak mudah. “SBH terlaksana berkat tekad, serta dukungan para aktivis perburuhan, akademisi, penggerak komunitas dan LSM yang konsen terhadap isu perburuhan, sehingga sekolah ini bisa berjalan secara lancar, dan tanpa dipungut biaya sepeserpun bagi para pesertanya,” ungkap Isti yang selalu mendampingi kegiatan para buruh. (Army)