Open Defecation Free (ODF) resmi dideklarasikan di Kelurahan Tanjung Mas, Kecamatan Semarang Utara, Kota Semarang, pada tanggal 19 April 2018. Deklarasi tersebut merupakan komitmen pemerintah untuk mengubah kebiasaan masyarakat semakin menjadi lebih baik, bersih dan sehat dengan tercipta kondisi santitasi yang layak.
Kelurahan Tanjung Mas adalah satu dari sekian banyak di wilayah Semarang yang cukup memiliki kepadatan penduduk, terdiri dari 129 Rukun Tetangga dan 16 Rukun Warga. Deklarasi tersebut disampaikan oleh Bapak Lurah Tanjung Mas, Drs. Margo Haryadi, MM., dan diikuti oleh perwakilan masyarakat dan para penggerak kesehatan dari Forum Kesehatan Kelurahan, serta didukung secara penuh oleh Puskesmas Bandarharjo dan Dinas Kesehatan Kota Semarang.
Deklarasi menyatakan bahwa masyarakat Kelurahan Tanjung Mas akan berhenti untuk buang air besar sembarangan. Maka dari itu, guna mewujudkan dan mengawal deklarasi tersebut perlu dukungan dan keterlibatan banyak pihak. Lembaga Pendamping Usaha Buruh Tani Nelayan (LPUBTN) yang turut menghadiri deklarasi ODFmendukung secara penuh upaya pemerintah Kelurahan Tanjung Mas.
LPUBTN mengambil bentuk keterlibatan dalam melakukan pendampingan dan kampanye kesadaran kesehatan masyarakat melalui para ibu dan anak-anak di wilayah Tambak Lorok. Melalui diskusi saat proses pendampingan dan kunjungan ke wilayah Tambak Lorok , misalnya, LPUBTN menemukan persoalan-persoalan mengenai kesehatan.
Beberapa persoalan yang mengemuka dalam diskusi seperti kebiasaan babs di tempat, yang biasa disebut oleh masyarakat sebagai, plung lap atau helikopter, penyakit gula karena pemahaman dan pola konsumsi yang kurang teratur, penyakit infeksi saluran pernapasan akibat kondisi udara yang kurang baik, maupun tumpukan sampah dan limbah rumah tangga yang menumpuk.
Secara berkala dan berkelanjutan, LPUBTN hadir di tengah masyarakat Tanjung Mas, pada khususnya di wilayah Tambak Lorok untuk memberikan program pendampingan sosial ekonomi, termasuk di dalamnya mengenai pendidikan dan kesehatan. Prinsipnya sederhana, yakni apabila masyarakat memiliki kesehatan yang optimal sudah tentu beriringan dengan kondisi sosial ekonomi yang mana akan tumbuh kembang dengan baik dan maksimal demi perwujudan kesejahteraan bersama. (ƒdr)