Pendampingan LPUBTN KAS di Dusun Gantang memulai sesuatu yang berbeda. Dalam kesempatan di awal pekan bulan ini yakni 6-7 Agustus 2018, para pendamping mencoba untuk memfasilitasi sebuah ruang pelatihan untuk mengolah bambu menjadi suatu produk kerajinan.
Gregorius Ismono sebagai Koordinator Wilayah Yogyakarta LPUBTN KAS merajut pelatihan tersebut dengan Sr Ani SS.CC dan Pak Sulis untuk memberikan satu bekal bagi masyarakat Dusun Gantang. Peserta yang dihadiri sekitar 20 orang berlangsung dengan penuh semangat dan cermat dalam membuat produk kerajinan berbahan bambu.
Mas Mono, sapaan akrabnya, menyampaikan bawha toh bahan baku bambu sangat mudah diperoleh, jika membeli sebagai bahan baku mentah harganya masih terjangkau. Sayangnya, bambu seringkali masih mendapatkan perhatian yang minim untuk diolah menjadi sebuah produk yang bernilai. Maka dari itu, kesempatan pelatihan ini menjadi suatu upaya yang kadang terkesan sepele tapi dapat bermanfaat dan bernilai tambah melalui sentuhan kreatifitas.
Sr. Ani pun mengharapkan dengan diadakannya pelatihan bambu bagi warga Dusun Gantang dapat menambah kreatifitas tanpa terkecuali sebagai upaya dalam peningkatan perekonomian masyarakat pedesaan.
Hal tersebut juga didukung penuh oleh Pak Sulis selaku seorang sociopreuneur yang juga merangkap sebagai ketua kerajinan bambu Brajan dengan memberikan pelatihan bagi para peserta di desa wisata kerajinan bambu Brajan Stasi Pojok Paroki Klepu. Bahwasannya, di satu sisi kerajinan bambu dapat menambah penghasilan masyarakat pedesaan dan melestarikan tradisi lokal dalam membuat anyaman maupun kerajinan ataupun karya seni di sisi lain. (ƒdr)