Bawang Goreng Bonoharjo

Pada saat musim kemarau, masyarakat Stasi Bonoharjo di Kulon Progo umumnya menanam bawang merah di lahan pertaniannnya untuk menggantikan padi sebagai komoditas utama. Namun demikian, hasil bawang merah yang rata-rata berukuran kecil seringkali terhitung sangat murah nilai jualnya.

Maka dari itu, guna menambah nilai hasil panen para petani bawang di wilayah Kulon Progo LPUBTN Wilayah Yogyakarta bekerjasama dengan Credit Union Satu Hati menyelenggarakan pendampingan dan pelatihan pembuatan bawang goreng. Kegiatan yang berlangsung pada hari Minggu 22 Juli 2018 ini dihadiri oleh 83 peserta. Para petani, umat stasi dan masyarakat sekitar sangat antusias mengikuti kegiatan tersebut.

Pelatihan pembuatan bawang goreng ini dibimbing oleh Bapak Krisdiono, seorang pengusaha bawang goreng dari Salatiga. Melalui pelatihan, para petani diharapkan dapat memahami bagaimana cara mengolah bawang merah mentah menjadi komoditas olahan pangan berupa bawang goreng yang berkualitas dan sehat.

Jika para petani menjual bawang merah mentah dihargai rendah, padahal harga bawang merah yang sudah diolah menjadi bawang goreng dapat mencapai 35 ribu rupiah per kemasan dengan berat 210 gram. Oleh karena itu, kesempatan pelatihan ini membuka peluang baru bagi sekaligus menjadi alternatif bagi para petani dalam menghadapi pasar.

Kegiatan ini merupakan awal pendampingan umat dan masyarakat di wilayah Kulon Progo oleh LPUBTN. Selanjutnya, LPUBTN Kevikepan Yogyakarta terus berupaya untuk melakukan pendampingan lebih lanjut di kemudian hari, baik itu pendampingan pertanian, pembuatan pupuk, maupun program wirabeasiswa. (suji)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published.